Rabu, 08 Agustus 2012

Juli

“ku sebut kau bulan”

Dingin ini
memeluk kita tanpa izin dan memaksa
Merayu bulan dengan puisi
yang dibacakan angin kala senja pamit pulang
Berharap malam tak lagi kesepian
                                       Namun
                 sayang
bulan
teringat akan kejadian masa silam
Saat langit memenjarakan_nya oleh gelap awan

Oh, bulan !
Jika angin lelah membaca puisi
maka dengarlah :

“ malam yang kesepian berpuisi menunggu kau datang”


2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar